Sabtu, 30 Januari 2021

Anakku

Dokpri 1974

Anakku…

Tidak ada harta dan benda yang akan kutinggalkan padamu,

hanya kisah perjalanan hidupku,

puisi-puisiku yang kuabadikan

sebagai kenang-kenangan.


Selagi nafasku masih tersisa,

akan kubuatkan rangkaian kata berbagai irama,

tembang-tembang senandung hati, lagu menjelang pergi.


Anakku… 

Kalau waktuku masih tersisa dan perjalanan hidupku masih panjang,

akan kubuatkan lagi nyanyian rinduku

pada kehidupanku yang telah berlalu, 

yang pernah berjalan dalam gelap

menyelinap dalam kabut yang pekat mengendap.


Anakku… 

Jalan gelap itu harus kutempuh walau bersimbah peluh,

karena hanya itu satu-satunya jalan

untuk menggapai harapan.



Kini aku sedang kesepian

karena anak-anakku semuanya bepergian.

Dalam sepi itu, aku mengenang masa laluku

dan mengajakmu berbincang-bincang

tentang kehidupan, harapan-harapan.


Tahukah engkau wahai anakku,

bahwa dunia adalah dunia dan manusia adalah manusia.

Manusia ada di dalam dunia itu dan dunia pun ada dalam manusia.

Akan tetapi dunia tetap dengan keduniaannya

dan manusia seharusnya tetap dengan kemanusiaannya.

Bila manusia memburu keduniaan, akan hilang kemanusiaannya

dan bila manusia mengejar kemanusiaan, keduniaan tidak akan ada,

karena keduniaan yang sejati ada di dalam diri.


Anakku…

Banyak penggila dunia berkata, bahwa dunia ini mempesona.

Padahal dunia penuh dengan noda dan dosa,

itu kata insan yang sadar akan kekuasaan Tuhan.

Tapi bagi insan yang lapar dan sesat, dunia ini adalah tempat yang nikmat.


Tahukah engkau wahai anakku,

dunia yang lebih indah, yang lebih cerah?, ada di dalam dirimu,

pada kepingan hati berwarna putih cemerlang

seperti warna langit ketika mentari bercahaya terang

perlambang iman bercampur ilmu

anugerah Allah yang Maha Tahu.

Adapun dunia yang dipenuhi gundah gulana,

ada dalam kepingan hati yang berwarna kelabu.

Tahukah engkau hati yang berwarna kelabu?

Itulah hati yang dipenuhi debu dari daki dunia yang berabu.


(By: Mihar)

Tags :

bm
Created by: Admin

Media berbagi informasi dan pembelajaran seputar Pendidikan Islam (PEDI), Manajemen Pendidikan Islam (MPI), dan Lembaga Pendidikan Islam.

1 komentar:

  1. kelak...
    bertambah usiaku
    aku pun menua
    dan anak-anak-ku......
    apa akabar mereka....?

    BalasHapus

Ikuti Channel YouTube

Connect