Selasa, 08 Juni 2021

Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan

يُدَبِّرُ الْاَمْرَ مِنَ السَّمَاۤءِ اِلَى الْاَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ اِلَيْهِ فِيْ يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهٗٓ اَلْفَ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّوْنَ
"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (QS. As-Sajdah: 5)

Dari isi kandungan ayat di atas dapat dikutip pembelajaran, bahwa Allah Swt. adalah pengatur alam (Manager). Keteraturan alam raya ini, selain menjadi bukti kebesaran Allah Swt. dalam mengelola alam, juga menjadi landasan bagi manusia sebagai khalifah di bumi untuk belajar dan mengimplementasikan manajemen dalam kehidupan sehari-hari, terutama tekait konsep-konsep pengaturan dan pengelolaan bumi, negara, organisasi, dan urusan-urusan lain dengan sebaik-baiknya. Sehingga at-tadbīr (manajemen) dapat diartikan sebagai proses pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki (umat manusia dan organisasi) baik perangkat keras maupun perangkat lunak. Pemanfaatan tersebut melalui kerja sama dengan orang lain secara efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan, baik di dunia maupun di akhirat. 

PENGERTIAN MANAJEMEN MUTU TERPADU
Teori Manajemen Mutu Terpadu (MMT) atau biasa juga disebut Total Quality Management (TQM) berakar dari Quality Control (QC), kemudian berkembang menjadi Quality Assurance (QA). TQM berkembang di Jepang, namun ia terinspirasi oleh warga Amerika yaitu Deming, Juran, dan Crosby. (Bush & Coleman, 2000/2006: 190).

MMT merupakan konsep yang berupaya melaksanakan sistem manajemen mutu berkelas dunia. MMT merupakan sistem manajemen yang menyangkut mutu sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi (Husaini Usman, 2006: 458). Adapun MMTP menurut Sallis (2003: 17), adalah menciptakan budaya mutu yang tujuan setiap anggota ingin menyenangkan pelanggannya. Pendekatan MMT yang dipopulerkan oleh Peter dan Waterman pada tahun 1982 dengan orientasi pada pencapaian kepuasan pelanggan secara terus menerus melalui sistem yang terintegrasi.
Amerika pernah mengalami standar hidup yang paling tinggi di dunia dalam jangka waktu 100 tahun, bahkan pernah menjadi pelopor dan pemimpin untuk mendorong peningkatan standar hidup, baik perbaikan produktivitas, pertumbuhan dan inovasi, karena kemampuan manufaktur (proses mengubah bahan mentah menjadi barang untuk dapat digunakan atau dikonsumsi). Amerika saat itu dapat memberikan basis ekonomi yang memungkinkan mereka membangun masyarakat yang berstandar hidup terbaik di dunia. 
Cloud Hosting Indonesia
Pada tahun 1980-an terjadi perubahan besar, yaitu menurunnya dominasi Amerika dan kemudian didominasi oleh kompetitifnya, yaitu Jepang. Produk-produk yang dihasilkan oleh Jepang  pada saat itu, sebenarnya masih kurang baik dalam pasar Internasional, namun harga murah produk Jepang tetap menjadi andalan dalam memenangkan persaingan ekonomi dunia. Hal tersebut (produk dengan harga murah) disadari oleh Amerika sebagai ancaman persaingan harga, bukan kualitas. Padahal, Jepang menyadari bahwa kunci sukses untuk memenangkan persaingan di masa depan bukanlah harga yang murah, melainkan kualitas yang tinggi. 
Jepang terus mengutamakan kualitas secara bertahap dengan menciptakan infra-struktur sebagai dasar kualitas, yaitu peningkatan sumber daya manusia, perbaikan proses, dan fasilitas. Kemudian Jepang menemukan strategi untuk menciptakan revolusi kualitas. Sementara Barat terkonsentrasi dengan penurunan biaya dan harga murah.

Filosofi Manajemen Mutu Terpadu
  • Pemenuhan kebutuhan sebaik-baiknya atau kepuasan pelanggan.
  • Menciptakan budaya kerja dan budaya akademik dalam diri karyawan (tenaga kependidikan dalam layanan pendidikan), misalnya motivasi, sikap, kemauan, dedikasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

1. Pengertian Manajemen Menurut para Ahli

George R. Terry
Manajemen adalah sebuah proses yang khas yang terdiri dari beberapa tindakan, yakni perencanaan, pengorganinasian, menggerakkan, dan pengawasan. Semua itu dilakukan untuk menentukan dan mencapai target atau sasaran yang ingin dicapai dengan memanfaatkan semua sumber daya, termasuk sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.

Henry Fayol
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengawasan/kontrol terhadap sumber daya yang ada agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

James A.F Stoner
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, dan penggunaan sumber daya organisasi yang lain dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan di organisasi tersebut.

Richard L. Daff
Manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumber daya organisasi.

Robbins and Coulter
Manajemen adalah proses pengkoordinasian dan pengintegrasian kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efektif dan efisien melalui orang lain.

Koontz dan Weihrich
Manajemen adalah proses merancang dan memelihara lingkungan, yang mana semua sumber daya (manusia, fasilitas maupun sumber daya teknikal) bekerja diberdayakan untuk mencapai tujuan khusus yang ditetapkan.

Malayu S.P. Hasibuan 
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Pengertian Mutu

KBBI
Mutu adalah (ukuran) baik buruk suatu benda; kadar, kualitas.

W. Edward Deming 
Mutu ialah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen. Perusahaan yang bermutu ialah perusahaan yang menguasai pangsa pasar karena hasil produksinya sesuai dengan kebutuhan konsumen, sehingga menimbulkan kepuasan bagi konsumen. Jika konsumen merasa puas, maka mereka akan setia dalam membeli produk perusahaan baik berupa barang maupun jasa.

Yosep Juran 
Mutu produk ialah kecocokan  penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Kecocokan pengguna produk tersebut didasarkan atas lima ciri utama, yaitu: 1) teknologi; kekuatan, 2) psikologis; rasa atau status, 3) waktu; kehandalan, 4) kontraktual; ada jaminan, dan 5) etika; sopan santun.

Philip Crosby 
Mutu adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan. Suatu  produk memiliki mutu apabila sesuai dengan standar atau kriteria mutu yang telah ditentukan. Standar mutu tersebut meliputi bahan baku, proses produksi, dan produk jadi.

3. Pengertian Terpadu
Terpadu terjemahan dari kata total (bahasa Inggris), yang dalam konsep Total Quality Management dikatakan, bahwa: “Total is the integration of the staff, suppliers, customers and other stakeholders.” Total/terpadu adalah pengintegrasian seluruh staf, penyalur, pelanggan, dan stakeholder lainnya.

4. Pengertian Pendidikan Islam 
Pendidikan berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 Sistem  Pendidikan Nasional diartikan sebagai: “Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”
Adapun Pendidikan Islam menurut Abuddin Nata adalah: “Upaya membimbing, mengarahkan, dan membina peserta didik yang dilakukan secara sadar dan terencana agar terbina suatu kepribadian yang utama sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.”

5. Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan

Tjiptono dan Anastasia Diana (1995) 
Suatu pendekatan dalam usaha memaksimalkan daya saing melalui perbaikan terus menerus atas jasa, manusia, produk dan lingkungan.

West Burhan (1997)
Semua fungsi dari organisasi sekolah ke dalam falsafah holistis yang dibangun berdasarkan konsep mutu, kerja tim, produktivitas dan prestasi serta kepuasan pelanggan.

Jadi, Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan adalah suatu sistem manajemen yang menyangkut mutu sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota lembaga pendidikan.

PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN MUTU TERPADU PENDIDIKAN
Menurut Dean, Prinsip umum Manajemen Mutu Terpadu meliputi:
  1. Organisasi yang memfokuskan pada ketercapaian kepuasan pelanggan (Customer Focus Organization); Manajemen harus dapat mengoptimalkan seluruh potensi dan sumber daya organisasi dan sistem yang ada untuk menciptakan aktivitas terhadap tercapainya kepuasan pelanggan. Tercapainya kepuasan pelanggan meliputi seluruh stakeholders, baik yang berada di dalam organisasi maupun di luar organisasi.
  2. Kepemimpinan (Leadership); Kepemimpinan merupakan proses untuk mempengaruhi pihak lain untuk mencapai tujuan organisasi. Oleh karenanya, pemimpin harus memiliki visi dan misi yang jelas, sehingga keduanya dapat dituangkan dalam kebijakan yang akan diambil.
  3. Keterlibatan seluruh partisipan organisasi (People Organization); Seluruh komponen di dalam suatu organisasi harus dilibatkan. Artinya seluruh sitivitas organisasi harus selalu berusaha untuk melakukan perbaikan secara terus menerus. Perbaikan bukan hanya dari pihak kepala sekolah, guru, tenaga administrasi, tetapi semua sivitas sekolah harus memiliki komitmen untuk melakukan perbaikan. Dengan kata lain semua sivitas sekolah harus dilibatkan dalam upaya memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada para pelanggan.
  4. Pendekatan yang menekankan pada perbaikan proses (Process Approach); Kurangnya dukungan sistem informasi dan alat ukur keberhasilan MMT berasumsi bahwa output akhir suatu organisasi tidak semata-mata dilihat secara parsial, tetapi suatu proses yang panjang. Proses tersebut dilakukan secara sadar oleh setiap individu. Kegiatan tersebut juga dilakukan saling terkait satu dengan lainnya sehingga menghasilkan output organisasi. Jelasnya tamatan atau lulusan, bukan semata-mata produk tenaga akademik, atau karyawan saja, tetapi menyangkut proses yang melibatkan tenaga akademik, karyawan, kepala sekolah, murid, orang tua, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat luas yang tentu saja proporsinya berbeda satu sama lainnya.
  5. Penerapan manajemen dengan menggunakan pendekatan sistem (System Approach); Dalam konteks organisasi, upaya menyempurnakan proses tertentu harus dikaitkan dengan proses lainnya. Karenanya, pihak-pihak yang terkait dengan proses tersebut merupakan rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Tuntutan peningkatan kualitas pembelajaran tidak dapat dilakukan oleh tenaga pengajar semata, tetapi harus pula melibatkan aspek ketatausahaan, kepemimpinan, fasilitas, dan penciptaan organisasi yang optimal atau mendukung.
  6. Langkah perbaikan yang dilakukan secara terus menerus (Continual Improvement atau Kaizen); Inti perbaikan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan adalah adanya human resources empowerment, baik bagi tenaga edukatif maupun administratif. Pemimpin organisasi harus menyadari arti pentingnya pemberdayaan tenaga akademik dan administratif. Para pimpinan sering lebih mementingkan pengembangan fasilitas. Hal ini ditunjukkan oleh kurangnya perhatian pada anggaran pendidikan terkait pelatihan atau peningkatan kapasitas pendidik dibandingkan dengan anggaran pembangunan fisik.
  7. Penerapan pengembilan keputusan didasarkan fakta (Factual Apprecision Making); Manajemen Mutu Terpadu (MMT) berdasarkan pada kepuasan pelanggan. Oleh karenanya, orientasi MMT harus berdasarkan pada fakta yang diinginkan oleh pelanggan. Pada sisi lain kepuasan berkaitan dengan kualitas. Implikasinya kualitas kepuasan tersebut harus dapat diukur dan dapat dilakukan monitoring setiap saat. Dengan demikian, pemimpin organisasi harus dapat menciptakan dan mengembangkan alat ukur sebagai keberhasilan suatu lembaga. 
  8. Hubungan dengan supplier yang saling menguntungkan (Mutually Beneficial Relationship)
PENANGGUNG JAWAB MUTU PENDIDIKAN
Sejalan dengan digulirkannya Undang-undang Sistem pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, dan bersamaan dengan lahirnya Undang-undang No. 32 dan 33 tahun 2004 tentang Otonomi Daerah, maka wewenang manajemen pendidikan menjadi bersifat desentralistik, dan perwujudannya menjadi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Dengan demikian, mutu pendidikan di sekolah menjadi tanggung jawab kepala sekolah (kepala sekolah memiliki wewenang yang luas untuk mengurus rumah tangga sekolah dengan berbasis kompetensi).

PELAKSANA MUTU PENDIDIKAN
Guru adalah pelaksana langsung yang melaksanakan mutu pendidikan di sekolah melalui fungsi guru sebagai motivator dan fasilitator pembelajaran. Fungsi guru adalah mempromosikan fasilitas belajar siswa hingga siswa menyadari, bahwa ia telah memiliki kecakapan, baik kecakapan proses, kecakapan akademik ataupun kecakapan kejuruan. Istilah mempromosikan adalah mengubah  minat siswa dari tidak atau kurang mau belajar menjadi mau belajar. Istilah lainnya adalah guru harus mampu memotivasi siswa. Dengan demikian guru disebut sebagai motivator dan fasilitator (Hari Suderadjat: 2005). Jadi, mutu pendidikan bertumpu pada profesionalisme guru dalam koordonasi kepala sekolah/madrasah yang kompeten.

INDIKATOR TOTAL QUALITY MANANGEMENT
Variabel MMT diukur dari delapan indikator, yaitu: 1) top management support, 2) quality information, 3) process management, 4) product design, 5) workforce management, 6) supplier involment, 7) customer involment, 8) employee empowerment. Sementara variabel keunggulan bersaing diukur dari lima indikator, yaitu: 1) harga, 2) kualitas, 3) pengiriman delivery dependability, 4) inovasi produk, dan 5) time to market.

Wallāhu a’lam bi aṣ-ṣawāb

Sub YouTube Channel Ikuti Channel YouTube Rangkang Belajar untuk mendapatkan konten baru seputar Pendidikan:

Tags :

bm
Created by: Admin

Media berbagi informasi dan pembelajaran seputar Pendidikan Islam (PEDI), Manajemen Pendidikan Islam (MPI), dan Lembaga Pendidikan Islam.

Posting Komentar

Ikuti Channel YouTube

Connect