Jumat, 15 November 2024
Rabu, 06 November 2024
Study Tour Kelas Sains Unggulan Pesantren Darularafah Raya: Pembelajaran Nyata di IPAM Sunggal dan OIF UMSU
- Refleksi dan Diskusi Kelompok: Sepulang dari study tour, para santri akan mengikuti sesi refleksi bersama untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan baru yang mereka dapatkan. Pembimbing akan memandu diskusi tentang hal-hal yang menarik atau mengesankan, serta bagaimana ilmu tersebut bisa diterapkan dalam kehidupan mereka. Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman santri dan membantu mereka menghubungkan antara teori dan praktik.
- Pelatihan Presentasi dan Publikasi: Para santri juga akan diberi kesempatan untuk mempersiapkan presentasi yang akan disampaikan kepada teman-teman di kelas lain. Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya mempraktikkan ilmu sains, tetapi juga mengasah keterampilan komunikasi dan presentasi. Jika memungkinkan, hasil study tour ini bisa dituangkan dalam bentuk artikel atau laporan singkat untuk dipublikasikan di website pesantren atau di media sosial, sehingga pengalaman ini juga bisa menginspirasi santri lainnya.
Minggu, 27 Oktober 2024
Temu Kangen Alumni Latas-Al Dyah Galih Agung: "Merajut Kenangan, Membangun Silaturrahmi" di Pesantren Darularafah Raya
Selasa, 22 Oktober 2024
PPL sebagai Sarana Pengembangan Diri bagi Calon Pendidik: Pembelajaran dan Refleksi
Senin, 14 Oktober 2024
Analisis SWOT pada Lembaga Pendidikan Islam: Penerapan Analisis SWOT di Madrasah dan Pesantren
- Kurikulum terintegrasi: Pesantren memiliki kekuatan dalam mengintegrasikan pendidikan agama dan umum, di mana siswa tidak hanya dibekali ilmu agama tetapi juga pengetahuan umum yang relevan.
- Kedisiplinan dan pembinaan karakter: Budaya kedisiplinan yang kuat, yang diterapkan melalui aturan-aturan khas pesantren, membantu membentuk kepribadian santri yang tangguh dan berakhlak baik.
- Alumni sukses: Pesantren memiliki jaringan alumni yang kuat dan berprestasi, yang meningkatkan citra lembaga di mata masyarakat.
- Keterbatasan fasilitas teknologi: Banyak madrasah, khususnya di daerah terpencil, masih minim akses terhadap teknologi pendidikan seperti komputer, proyektor, atau internet, sehingga metode pengajaran masih tradisional.
- Pengembangan kompetensi guru: Beberapa guru belum mendapatkan pelatihan yang cukup untuk mengintegrasikan teknologi dan pendekatan modern dalam pembelajaran, terutama dalam mata pelajaran umum.
- Kerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi: Pesantren dapat menjalin kerja sama dengan universitas untuk memberikan jalur pendidikan lanjutan bagi santri, atau mendatangkan dosen tamu untuk memberikan materi tambahan yang memperluas wawasan santri.
- Penerapan teknologi dalam pembelajaran: Dengan adanya kemajuan teknologi dan akses internet yang semakin luas, pesantren dapat mulai mengadopsi e-learning atau blended learning untuk meningkatkan kualitas pengajaran.
- Dukungan pemerintah: Adanya program-program bantuan dari pemerintah, seperti Dana BOM (Bantuan Operasional Madrasah), dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan fasilitas pendidikan di madrasah dan pesantren.
- Persaingan dengan sekolah umum: Madrasah mungkin menghadapi persaingan ketat dari sekolah umum yang menawarkan fasilitas lebih lengkap dan tenaga pengajar yang lebih terlatih dalam mata pelajaran umum.
- Perubahan kebijakan kurikulum: Kebijakan pendidikan yang berubah, terutama yang lebih menekankan pendidikan umum dibandingkan agama, dapat mempengaruhi daya tarik madrasah di mata masyarakat yang menginginkan keseimbangan pendidikan agama dan umum.
- Pengaruh budaya luar: Pesantren juga menghadapi ancaman dari derasnya pengaruh budaya luar melalui media sosial, yang mungkin bertentangan dengan nilai-nilai yang diajarkan di pesantren.
- David, Fred R. (2011). Strategic Management: Concepts and Cases. 13th Edition. Prentice Hall.
- Frandani, M., Tamam, A. M., & Ahmad, A. (2024). Internal Quality Management Model in Islamic Boarding School-Based Madrasah. QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Agama, 16(1), 219-240. https://doi.org/10.37680/qalamuna.v16i1.4760.
- Gürel, Emet & Tat, Merba. (2017). SWOT Analysis: A Theoretical Review. Journal of International Social Research, 10(51), 994-1006. http://dx.doi.org/10.17719/jisr.2017.1832.
- Hadi, A. (2013). Konsep Analisis SWOT dalam Peningkatan Mutu Lembaga Madrasah. Jurnal Ilmiah Didaktika, 14(1), 143-158. http://dx.doi.org/10.22373/jid.v14i1.494.
- Hazzan, O., Heyd-Metzuyanim, E., Even-Zahav, A., Tal, T., & Dori, Y. J. (2017). Application of Management Theories for STEM Education: The Case of SWOT Analysis. Springer.
- Kottler, Jeffrey A. & Zehm, Stanley J. (2005). On Being a Teacher: The Human Dimension. Corwin Press.
- Sari, R. F. (2017). Optimalisasi Lembaga Pendidikan Islam Melalui Manajemen Strategik Analisis SWOT. Hijri: Jurnal Manajemen Pendidikan dan Keislaman, 6(2), 95-113. https://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/hijri/article/view/1142.
- Suryosubroto, B. (2022). Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Rabu, 09 Oktober 2024
Workshop Penyusunan LED IAIN Lhokseumawe: Dorong Percepatan Akreditasi Perguruan Tinggi
Selasa, 08 Oktober 2024
Mahasiswa PPL IAIN Lhokseumawe Berperan Aktif dalam Persiapan Perkemahan Tunas Remaja SMPN 13 Lhokseumawe
Jumat, 04 Oktober 2024
Dayah Ulumuddin Melaksanakan Workshop Optimalisasi Kompetensi Guru Dayah: Mewujudkan Pendidik yang Siap Menghadapi Merdeka Belajar
Selasa, 01 Oktober 2024
MAN 1 Plus Keterampilan Langsa: Madrasah dengan Visi Besar untuk Mencetak Generasi Mandiri dan Terampil
**Oleh: Agus Salim Salabi
Langsa, dalam kunjungan ke MAN 1 Plus Keterampilan, tergambar bahwa:
"MAN 1 Plus Keterampilan Langsa adalah contoh nyata bagaimana pendidikan vokasi di madrasah dapat membekali generasi muda dengan keahlian yang siap pakai, sambil tetap menanamkan nilai-nilai agama yang kuat."
Selasa, 24 September 2024
Tarbiyah Fair 2024: Lomba Tartil Qur'an Ciptakan Generasi Rabbani Berjiwa Qur’ani
Senin, 23 September 2024
IAIN Lhokseumawe Mantapkan Langkah Menuju Akreditasi Unggul melalui Pendampingan Program Studi
Acara dibuka oleh Wakil Rektor I IAIN Lhokseumawe yang dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan pendampingan ini sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kualitas dan akreditasi program studi di lingkungan kampus. "Pendampingan ini adalah wujud komitmen kita dalam memastikan setiap program studi dapat memenuhi standar unggul yang ditetapkan oleh lembaga akreditasi nasional dan internasional," ungkapnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi review Borang Dokumen Kinerja Program Studi (DKPS) dan Laporan Evaluasi Diri (LED) yang berbasis instrumen dari Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi (LAMEMBA), Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK), serta Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Bertindak sebagai narasumber utama, Dr. Nashirudin, M.A., M.Ag. dari UIN Raden Mas Said Surakarta. Para peserta diajak dan dipandu untuk memahami lebih dalam tentang penyusunan dokumen akreditasi yang memenuhi standar penilaian dari berbagai lembaga tersebut.
Sekretaris LPM IAIN Lhokseumawe, Samsul Bahri, M.Pd. menyampaikan harapannya agar kegiatan pendampingan ini dapat membantu setiap program studi untuk lebih siap menghadapi proses akreditasi dan mencapai predikat unggul. "Kami berharap dengan adanya pendampingan ini, setiap program studi bisa lebih solid dalam penyusunan dokumen akreditasi, sehingga tujuan untuk meraih akreditasi unggul bisa tercapai," ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi titik tolak bagi program studi di IAIN Lhokseumawe untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan serta layanan akademik, sesuai dengan visi institusi untuk menjadi kampus yang unggul di tingkat nasional dan internasional. (Admin)
Jumat, 20 September 2024
MAN 1 Samarinda: Melirik Madrasah dengan Keunggulan Keterampilan dan Riset di Kalimantan Timur
**Oleh: Agus Salim Salabi
Samarinda, dalam kunjungan perdana ke MAN Plus Keterampilan kali ini, terlihat bahwa:
"Integrasi antara agama dan keterampilan praktis menjadikan para siswa lebih siap menghadapi tantangan dunia nyata."
Ketika berbicara tentang lembaga pendidikan yang berkomitmen untuk mencetak generasi berdaya saing tinggi, MAN 1 Samarinda layak mendapat sorotan khusus. Berlokasi di Jl. Pangeran Suryanata, Kelurahan Air Putih, Samarinda Ulu, madrasah ini bukan hanya sebuah institusi pendidikan agama, tetapi sebuah entitas yang memadukan nilai-nilai spiritual dengan keterampilan dan riset modern. Di bawah kepemimpinan Drs. H. Dede Rohimat, M.Pd., MAN 1 Samarinda telah mengukuhkan dirinya sebagai pionir pendidikan keterampilan di Kalimantan Timur.
Penting untuk disadari bahwa MAN 1 Samarinda lebih dari sekadar madrasah biasa. Madrasah ini adalah model keberhasilan dalam menggabungkan nilai-nilai agama dengan keterampilan hidup (life skills) yang relevan dengan perkembangan zaman. Melalui penetapan sebagai Madrasah Aliyah Plus Keterampilan pada tahun 2020, MAN 1 Samarinda tidak hanya membekali siswa dengan ilmu agama yang kokoh, tetapi juga membuka peluang luas bagi mereka untuk menguasai berbagai keterampilan teknis yang dibutuhkan di dunia kerja. Lima program keterampilan unggulan seperti Tata Boga, Tata Busana, Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, Teknik Pengelasan, dan Teknik Komputer dan Jaringan adalah contoh nyata bagaimana madrasah ini melampaui ekspektasi sebagai pusat pembelajaran agama.
Namun, keunggulan MAN 1 Samarinda tidak berhenti di sini. Sebagai Madrasah Penyelenggara Riset, madrasah ini memberikan wadah bagi para siswa untuk menggali dan mengembangkan potensi intelektual mereka. Program riset yang dikembangkan di sini telah menjadi katalisator bagi tumbuhnya inovasi dan prestasi akademik siswa. Ini bukan sekadar pencapaian akademis, tetapi juga bukti nyata bahwa pendidikan di madrasah bisa sejalan dengan kebutuhan zaman modern yang menuntut kreativitas dan daya saing tinggi.
Ketika banyak orang masih terjebak dalam stereotip lama bahwa madrasah hanya mengajarkan ilmu agama, MAN 1 Samarinda membuktikan sebaliknya. Melalui keterampilan Tata Boga, siswa berhasil memproduksi makanan ringan yang selalu laris manis menjadi jajanan warga madrasah. Di bidang Tata Busana, kreativitas siswa terlihat dalam beberapa rancangan pakaian tradisional yang dipamerkan di galeri sekolah. Di bengkel madrasah, keterampilan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif yang dikuasai siswa memungkinkan mereka memberikan layanan perbaikan dan service kendaraan bermotor. Ini semua tak terlepas dari intensitas dan keikhlasan para guru pembimbing yang bahkan mereka menjadi ahli dalam bidangnya berkat pembelajaran otodidak yang mereka lakukan. Produk inovatif yang dihasilkan dari Teknik Pengelasan memperlihatkan sejauh mana madrasah ini mampu membentuk generasi produktif dan mandiri.
Pencapaian ini tentu bukan sekadar angka di atas kertas. MAN 1 Samarinda telah berhasil menunjukkan bahwa lulusan mereka tidak hanya siap melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, tetapi juga siap berwirausaha atau langsung terjun ke dunia kerja dengan bekal keterampilan. Ini menjadi salah satu keunggulan nyata yang ditawarkan MAN 1 Samarinda: "Integrasi antara agama dan keterampilan praktis yang menjadikan para siswa lebih siap menghadapi tantangan dunia nyata."
Tidak bisa disangkal, citra madrasah ini sebagai lembaga yang beradaptasi dengan perubahan zaman semakin kuat dengan penerapan teknologi digital. Keberadaan platform website (https://www.man1samarinda.sch.id) interaktif yang memudahkan akses informasi menjadi bukti nyata bahwa MAN 1 Samarinda serius dalam mendukung pembelajaran di era teknologi. Ini adalah langkah penting dalam menjawab tantangan pendidikan di masa depan, di mana teknologi digital akan terus memainkan peran sentral.
Secara keseluruhan, MAN 1 Samarinda adalah contoh ideal bagaimana lembaga pendidikan agama dapat mengadopsi pendekatan modern tanpa meninggalkan nilai-nilai dasar yang dipegang teguh. Dengan visi yang kuat, kepemimpinan yang bijaksana, dan inovasi yang terus berkembang, madrasah ini tidak hanya berhasil mendidik siswa untuk menjadi pribadi yang berkarakter, tetapi juga memberikan mereka bekal keterampilan dan pengetahuan untuk sukses di berbagai bidang kehidupan.
**Nama Lengkap Penulis; Dr. Agus Salim Salabi, M.A. Dosen Pada Pascasarjana IAIN Lhokseumawe
Selasa, 17 September 2024
Supermoon: Menikmati Panorama Langit Sambil Mewaspadai Risiko Bencana
Supermoon adalah fenomena ketika bulan purnama tampak lebih besar dan lebih dekat dari biasanya. Ini terjadi ketika jarak antara Bumi dan bulan kurang dari 363.104 kilometer. Pada tanggal 18 September 2024, jarak Bumi dengan bulan diperkirakan mencapai 357.486 kilometer, membuat bulan tampak 14% lebih besar dan 30% lebih terang dibandingkan dengan purnama biasa.
Fenomena ini sering menarik perhatian banyak orang untuk
mengabadikan keindahan langit malam. Festival foto bulan dan observasi publik
sering diselenggarakan, memberi kesempatan bagi masyarakat untuk merasakan
langsung keindahan astronomi. Supermoon bukan hanya pemandangan yang luar
biasa, tetapi juga mengingatkan kita akan hubungan kosmis yang erat antara Bumi
dan bulan.
Puncak purnama pada bulan Rabiul Awal 1446 Hijriah akan terjadi
pada hari Rabu, 18 September 2024, pukul 09.34 WIB. Saat itu, bulan akan
terlihat lebih besar dibandingkan mikromoon—sekitar 14% lebih besar dari
purnama ketika bulan berada pada jarak terjauh dari Bumi. Cahaya bulan juga
akan terasa lebih terang, hingga 30% lebih terang dari mikromoon.
Meskipun supermoon adalah fenomena alam yang indah, ada baiknya
kita juga memikirkan dampak potensialnya terhadap lingkungan, terutama di
wilayah pesisir yang rentan terhadap banjir pasang. Beberapa ahli menyarankan
bahwa tarikan gravitasi bulan yang lebih kuat saat supermoon bisa memperburuk
dampak dari bencana alam, seperti banjir atau erosi pantai. Oleh karena itu,
langkah-langkah mitigasi bencana sangat penting dilakukan agar kita tetap aman
sembari menikmati keindahan alam ini.
Supermoon: Fenomena Alam yang Memikat
Sebagai satelit bumi, bulan selalu mengintari bumi dengan bentuk
orbit yang lonjong (elip) dengan waktu tempuh dalam satu kali orbit (sinodis)
29 hari 12 jam 44 menit 43 detik. Bentuk orbit bulan yang lonjong mengakibatkan
dalam perjalanan nya ada saat dimana posisi bulan jauh dengan bumi (apoge)
dengan jarak rata-rata 405.969 kilometer, bila posisi bulan saat purnama lebih jauh dari
405.969 kilometer disebut dengan mikromoon. Saat bulan dekat dengan bumi (perige)
dengan jarak rata-rata 363.104 kilometer, bila posisi bulan saat purnama lebih dekat dari
363.104 kilometer disebut dengan supermoon. Sedangkan jarak rata-rata bumi ke
bulan adalah 384.400 kilometer.
Supermoon terjadi ketika bulan purnama bertepatan dengan
perigee-nya, yaitu titik terdekat bulan dengan bumi. Akibatnya, bulan tampak
sekitar 14% lebih besar dan 30% lebih terang daripada saat berada di apogee,
titik terjauh dari bumi. Peningkatan visual ini memberikan tampilan yang
dramatis dan memikat bagi para pengamat langit di seluruh dunia.
Potensi Dampak Supermoon terhadap Bencana Alam
Walaupun fenomena supermoon pada dasarnya adalah fenomena visual, ada beberapa potensi dampak terhadap lingkungan, terutama dalam konteks bencana alam. Berikut adalah beberapa potensi dampak yang mungkin terjadi:
- Pasang Surut Air Laut yang Ekstrem: Supermoon dapat menyebabkan pasang surut air laut yang lebih ekstrem karena tarikan gravitasi bulan yang lebih kuat. Kenaikan dan penurunan air laut yang ekstrem ini dapat memperburuk dampak dari banjir atau erosi pantai. Wilayah pesisir, terutama yang sudah rentan terhadap kenaikan air laut, bisa menghadapi risiko lebih besar selama periode supermoon.
- Peningkatan Risiko Bencana Alam: Meskipun tidak ada bukti langsung bahwa supermoon menyebabkan bencana seperti gempa bumi, beberapa penelitian menunjukkan bahwa fase bulan ekstrem dapat mempengaruhi tektonik bumi. Perubahan dalam tekanan gravitasi bisa memicu aktivitas seismik di beberapa wilayah yang sudah rawan gempa.
Langkah-Langkah untuk Mitigasi Bencana
Menghadapi dampak yang mungkin timbul dari supermoon memerlukan langkah mitigasi yang tepat. Rencana mitigasi bencana Rop (Resilience, Preparedness, and Response) dapat membantu masyarakat mengurangi risiko dan meminimalkan dampak dari potensi bencana. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil:
- Pemantauan dan Peringatan Dini: Sistem pemantauan pasang surut dan perkiraan cuaca dari BMKG perlu ditingkatkan untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat mengenai perubahan ekstrem yang mungkin terjadi selama supermoon. Dengan informasi yang cukup, masyarakat dapat mempersiapkan diri lebih baik untuk menghadapi kemungkinan banjir atau erosi yang diakibatkan dari pasang yang tinggi.
- Perencanaan dan Infrastruktur: Pemerintah dan lembaga terkait harus memastikan bahwa infrastruktur pesisir, seperti tanggul dan sistem drainase, diperkuat untuk menangani kemungkinan pasang surut ekstrem. Perencanaan tata ruang yang baik juga penting untuk mengurangi risiko terhadap daerah yang rawan bencana.
- Edukasi dan Kesadaran Publik: Masyarakat harus diberi edukasi mengenai risiko dan cara mitigasi selama periode supermoon. Pelatihan dan simulasi bencana dapat membantu masyarakat memahami langkah-langkah yang perlu diambil untuk melindungi diri dan properti mereka.
- Koordinasi dan Kerjasama: Koordinasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga bencana, dan masyarakat, sangat penting untuk respon yang efektif terhadap bencana. Kerjasama antara semua pihak dapat memastikan bahwa langkah-langkah mitigasi diterapkan dengan baik dan respons bencana berjalan lancar.
Kesimpulan
Supermoon adalah fenomena yang menakjubkan dan mempesona, tetapi
penting untuk menyadari potensi dampaknya terhadap lingkungan dan bencana alam.
Dengan menerapkan langkah mitigasi yang tepat melalui pendekatan Rop,
masyarakat dapat lebih siap menghadapi kemungkinan dampak dari fenomena ini dan
melindungi diri serta lingkungan mereka. Persiapan yang baik dan pengetahuan
yang memadai adalah kunci untuk mengurangi risiko dan memastikan keselamatan di
tengah pesona supermoon yang memukau.
Supermoon adalah contoh menakjubkan dari keindahan alam yang dapat
dinikmati oleh banyak orang di seluruh dunia. Namun, fenomena ini juga membawa
tantangan yang perlu diatasi untuk meminimalkan dampak negatifnya terhadap
lingkungan dan masyarakat. Dengan persiapan yang tepat dan pemahaman yang lebih
baik, kita dapat menghargai keindahan supermoon sambil memitigasi risiko yang
mungkin ditimbulkannya. Menggabungkan apresiasi terhadap panorama alam dengan
tindakan preventif adalah kunci untuk memastikan bahwa fenomena langit ini
dapat dinikmati dengan aman dan bertanggung jawab.
Kamis, 12 September 2024
Bullying: Mimpi Buruk Dunia Pendidikan Indonesia
- Lingkungan: Anak-anak yang tumbuh di lingkungan kemiskinan sering kali terpapar pada perilaku negatif. Konflik keluarga yang tidak sehat, terutama yang melibatkan kekerasan, dapat membentuk pribadi anak yang agresif atau tertutup.
- Kehidupan di kota besar: Anonimitas dan gaya hidup individualistis di kota besar membuat ikatan sosial semakin longgar. Kehilangan rasa kebersamaan ini membuat anak-anak tidak mendapatkan dukungan emosional yang mereka butuhkan.
- Disiplin yang salah: Penerapan disiplin yang keras sering kali justru menimbulkan efek sebaliknya. Anak bisa tumbuh menjadi penakut dan rentan dibully, atau malah menjadi pemberontak dan pelaku kekerasan.
Rabu, 04 September 2024
Orientasi Pelopor Moderasi Beragama di UIN Sultan Aji Muhammad Idris: Dosen IAIN Lhokseumawe Jadi Narasumber
Pembukaan acara dilakukan oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama, Prof. Dr. H.M. Tahir, S.Ag., M.M., yang menyampaikan pesan penting tentang peran mahasiswa sebagai pelopor nilai-nilai moderasi beragama di lingkungan keluarga dan masyarakat.
Kegiatan orientasi yang berlangsung pada tanggal 4 hingga 6 September 2024 ini juga menghadirkan dua dosen dari IAIN Lhokseumawe, Aceh, Dr. Agus Salim Salabi, M.A. dan Dr. Muhammad Anggung Manumanoso Prasetyo, M.Pd.I. sebagai narasumber. Pada sesi pertama, Dr. Anggung memaparkan "konsep dasar moderasi beragama", sementara Dr. Salabi menyampaikan "Nilai-nilai Universal Agama; Islam Sebagai Agama Rahmatan Lil’alamin" yang menjelaskan nilai-nilai seperti toleransi, keadilan, kesetaraan, dan persaudaraan sebagai pilar moderasi beragama. Beliau menekankan pentingnya peran individu dalam mempromosikan kedamaian dan harmoni global.
Dari segi umpan balik peserta, kegiatan ini umumnya mendapatkan apresiasi tinggi. Banyak peserta merasa bahwa kegaiatan orientasi pelopor moderasi memberikan penambahan ilmu dan wawasan yang signifikan mengenai moderasi beragama dan nilai-nilai universal. Penyampaian materi dianggap menarik dan tidak membosankan, dengan narasumber yang efektif dan mampu membangun semangat. Beberapa peserta juga menilai bahwa seminar ini sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.
Secara keseluruhan, orientasi pelopor moderasi beragama pada sesi pertama dan kedua dinilai telah memenuhi tujuannya dengan baik, memberikan dampak positif bagi peserta, serta menawarkan saran konstruktif untuk penyempurnaan acara-acara yang serupa di masa depan. (Admin)