Minggu, 21 Februari 2021

IKAPDA Aceh Peduli Sosial: Menghidupkan Nilai Kepedulian Sosial Bersama IKAPDA Lhokseumawe-Aceh Utara

Oleh: Salabi, A. S.

Dalam keseharian, manusia tidak pernah bisa hidup sendiri. Kita senantiasa membutuhkan orang lain—baik keluarga, tetangga, maupun masyarakat luas—untuk menopang kehidupan. Karena itu, kesadaran sosial bukan sekadar pilihan, tetapi sebuah keharusan. Kesadaran ini lahir dari kemampuan memahami situasi sosial, sehingga interaksi yang terjadi dipenuhi rasa saling menghormati, mengasihi, dan peduli. Dari sinilah tumbuh empati: kemampuan merasakan apa yang dirasakan orang lain, lalu bergerak membantu semampunya.

Dalam kerangka pendidikan karakter yang pernah dirumuskan oleh Kementerian Pendidikan Nasional, kepedulian sosial menempati posisi penting. Ia didefinisikan sebagai sikap dan tindakan untuk selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Kepedulian sosial menuntut kita untuk tidak berpaling dari masalah sekitar, tetapi justru memperhatikannya, sekecil apa pun itu.

IKAPDA Lhokseumawe-Aceh Utara: Silaturahmi yang Berbuah Aksi

Ikatan Keluarga Alumni Darularafah Raya (IKAPDA) Aceh lahir dari semangat silaturahmi para alumni dan abituren Pesantren Darularafah Raya. Meski berwujud organisasi komunitas, IKAPDA lebih tepat disebut rumah kekeluargaan yang mempererat kembali persaudaraan lintas generasi alumni. Filosofinya sederhana namun mendalam: “Khoirunnās anfa‘uhum lin-nās”—sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya. IKAPDA Aceh dipimpin oleh Bang Egem (T. Iskandarsyah, alumni VII). Sebagai ketua terpilih periode April 2017-April 2021, beliau berharap organisasi silaturahmi ini dapat berfungsi sebagai tempat pembelajaran kerja baik dan benar (‘amal sāliḥ). 

Dari semangat itu, IKAPDA tidak berhenti pada obrolan nostalgia atau temu kangen, melainkan menjadikannya energi untuk bergerak. Bagi mereka, silaturahmi bukan hanya memperpanjang umur dan melapangkan rezeki sebagaimana sabda Nabi, tetapi juga menumbuhkan kasih sayang, kepedulian, dan kerja-kerja nyata untuk orang lain. Melalui IKAPDA Lhokseumawe-Aceh Utara yang dipimpin oleh Bang Putek (Putra Karya Mansyah, Alumni VI)ketua terpilih secara aklamasi (sejak Agustus 2019) ini mengajak setiap anggota untuk memahami kehidupan bermasyarakat dan peka, tidak hanya sebatas tahu kesusahan yang menimpa sekitar, tetapi mau melakukan hal sekecil apapun untuk membantu meringankan kesusahan orang lain. 

Dari Takjil hingga Mushaf Al-Qur’an

Kepedulian sosial IKAPDA Aceh tampak dalam berbagai kegiatan sederhana namun bermakna. Pada Ramadan 2020, misalnya, IKAPDA Aceh Utara–Lhokseumawe membagikan takjil kepada remaja masjid. Mereka juga menggalang sumbangan untuk anak-anak yatim dari keluarga alumni yang ditinggalkan orang tua mereka.

Tak berhenti di sana, IKAPDA turut menyalurkan mushaf Al-Qur’an dan kurma (bantuan dari AMCF) kepada balai pengajian di Lhokseumawe. Bahkan, kepedulian itu juga diwujudkan dalam bentuk santunan pendidikan untuk anak almarhum anggota alumni. Gerakan ini mungkin terlihat kecil, tetapi di baliknya ada pesan kuat: peduli itu tidak harus menunggu kesempatan besar, cukup dimulai dari hal kecil, asal ikhlas dan konsisten.

  1. 17 Mei 2020 - IKAPDA Lhokseumawe-Aceh Utara ‘Bagi-bagi Takjil’; memyerahkan takjil ke Remaja Masjid Baiturrahman Kota Lhokseumawe.
  2. 22 Mei 2020 - IKAPDA Aceh ‘Peduli keluarga IKAPDA’; Sumbangan kepada anak-anak yatim dari keluarga IKAPDA Aceh Utara-Lhokseumawe. “Amanah rakan-rakan berupa sumbangan untuk anak-anak alumni dan abituren yang telah meninggal telah disalurkan”.
  3. 19 Mei 2020 - Penyerahan Mushaf Alquran dan kurma (bantuan AMCF) yang dijembatani oleh DPW IKAPDA Aceh, dan disalurkan melalui DPD IKAPDA Aceh Utara-Lhokseumawe kepada: (a) Pengurus Balai Pengajian Baitul Ulum Keurani Uma Meunasah Masjid Lhokseumawe, (b) Pengurus Balai Pegajian Almuhajirin Hagu Teungoh Lhokseumawe. 
  4. 26 Februari 2021 - IKAPDA Aceh “Peduli keluarga IKAPDA”; Dana dari DPW IKAPDA Aceh diserahkan oleh Ketua IKAPDA Aceh Utara-Lhokseumawe kepada keluarga/anak alm. Bang Toba sebagai santunan pendidikan.

Refleksi dan Pengingat

Jika ditilik, kegiatan sosial IKAPDA Lhokseumawe-Aceh Utara memang belum banyak dan belum sempurna. Namun, mereka menjadikan catatan ini bukan sebagai keluhan, melainkan pengingat untuk lebih giat menebar manfaat. Sebab kepedulian sosial adalah proses yang terus ditumbuhkan, dimulai dari keluarga, kemudian meluas ke masyarakat, hingga akhirnya menyentuh kemanusiaan yang lebih universal.

Dalam bahasa ringan, Al-Qur’an pernah mengingatkan: “Wa ammā bini‘mati rabbika fa ḥaddiṣ” (QS. Aḍ-Ḍuḥā: 11), nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan. Jika diterjemahkan bebas, mungkin bisa kita pahami begini: “Kalau punya rezeki, ya berbagi dong!”

IKAPDA Lhokseumawe-Aceh Utara sudah menapaki jalan itu. Kini, tantangan ke depan adalah bagaimana terus menghidupkan budaya empati agar organisasi ini tidak hanya menjadi wadah silaturahmi, tetapi juga motor peradaban kecil yang menumbuhkan kepekaan, menebar manfaat, dan melahirkan manusia-manusia yang benar-benar anfa‘uhum lin-nās.

Wallāhu a‘lam bis-ṣawāb.

 

Tags :

bm
Created by: Admin

Media berbagi informasi dan pembelajaran seputar Pendidikan Islam (PEDI), Manajemen Pendidikan Islam (MPI), dan Lembaga Pendidikan Islam.

Posting Komentar

Ikuti Channel YouTube

Connect