Selasa, 02 Maret 2021

Bayang-bayang

(I)

Bayang-bayang datang mengetuk pintu

mengajak aku bercerita dan berlagu

tentang sebuah dunia

yang tertimbun lindap.


Bayang-bayang

di situ ada dua insan berpegangan tangan

tapi yang satu akan berangkat

dan yang tinggal akan terendam dalam sepi

dan kerinduan

di ujung bayang-bayang.


(II)

Itu belum pasti,

bahwa di terminal ini kita akan berhenti.

Aku yakin kita akan turun bersama

maka jangan ucapkan sayonara.

Biarkan tangan ini menggapai-gapai

meraba tali kecapi di hatimu.

Biarkan melodi itu melengking

menjeritkan lagu cinta.

Biarkan dinding membentang di depan mata

itu hanyaah bayang-bayang.


(III)

Bayang-bayang di depan mata

wajahnya ceria cantik jelita

senyum berderai rambut tergerai.

Bayang-bayang di depan kaca

telah pudar ditelan derita.

Bayang-bayang tetap membayang

kemana pun mata memandang.


(IV)

Wajah hitam di dinding

tidak mau diajak bercanda

dan tidak mau bercerita

adalah bayang-bayang diriku.


(By: Mihar)

Tags :

bm
Created by: Admin

Media berbagi informasi dan pembelajaran seputar Pendidikan Islam (PEDI), Manajemen Pendidikan Islam (MPI), dan Lembaga Pendidikan Islam.

Posting Komentar

Ikuti Channel YouTube

Connect