Minggu, 05 Desember 2021

Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia

BIMTEK TNDAK LANJUT DARING 2 
(Asesmen  Kompetensi Madrasah Indonesia) 
Rangkang Belajar | Dalam rangka implementasi proyek Realizing Education’s Promise: Support to Indonesia’s Ministry of Relegious Affairs for Improved Quality of Education (Madrasah Eduacation Quality Reform) REP-MEQR tahun anggaran 2021, Direktorat Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia menyelenggarakan kegiatan BIMTEK TIindak Lanjut Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia sampai akhir Desember 2021 dengan sasaran Madrasah Ibtidaiyah.

Asesmen  Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) menjadi upaya untuk mendapatkan data/informasi dari proses dan hasil pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa baik kinerja siswa, kelas/mata pelajaran, dan kemampuan kerja setiap siswa yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan standardisasi yang diharapkan.

AKMI adalah penilaian kompetensi mendasar terhadap seluruh murid madrasah (untuk jenjang MI, MTs maupun MA) yang menjadi alat ukur untuk mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. AKMI menjadi asesmen yang dilakukan pada siswa madrasah sebagai metode penilaian yang komprehensif untuk mendiagnosis kelebihan dan kelemahan siswa pada literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains dan literasi sosial budaya termasuk survei karakter. Hasil asesmen dapat digunakan oleh guru dan madrasah untuk memperbaiki layanan pendidikan yang dibutuhkan siswa sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran. AKMI 2021 dilaksanakan sepanjang bulan Desember ini untuk  mengukur tingkat literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains dan literasi sosial budaya siswa kelas 5 MI.

Bimtek AKMI bertujuan untuk membangun individu lebih bermartabat, yakni menjadi manusia yang mampu berpikir logis dan rasional, mampu memahami dan mengomunikasikan pengetahuan ilmiah secara jujur dan bertanggung jawab, mampu menggunakan bahasa yang santun dan humanis serta mampu memecahkan berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidupan di masyarakat, serta mampu menemukan solusi yang adil, arif, dan bijaksana.

AKMI terdiri atas empat instrumen, dengan tujuan mengukur kemampuan literasi membaca, sains, sosial budaya dan numerasi yang mencerminkan kebiasaan belajar dan cara berpikir serta kecakapan hidup sesuai pengalaman yang diperoleh; dan mengukur kebiasaan yang mencerminkan perilaku dan karakter murid.

Dengan Literasi Membaca, diharapkan individu dapat mengembangkan kemampuan untuk: 1) memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai hal yang dibaca (apa saja yang dibaca), 2) mengembangkan kapasitas diri sebagai warga Indonesia dan warga dunia, 3) berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.

Dengan Literasi Numerasi, diharapkan individu dapat mengembangkan kemampuan untuk: 1) berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika, 2) menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia.

Dengan Literasi sains, diharapkan individu dapat mengembangkan kemampuan untuk: 1) bersikap lebih cermat dan berhati-hati, bertanggung jawab, percaya diri, punya motivasi tinggi, pemahaman diri, dan nilai-nilai, 2) menumbuhkan rasa ingin tahu, berpikir ilmiah dan kritis, kemandirian, pengembangan sikap peduli dan tanggung jawab terhadap lingkungan alam dan sosial.

Dengan Literasi Sosial Budaya, diharapkan individu dapat mengembangkan kemampuan untuk: 1) lebih bersikap arif dan bijak dalam menghadapi berbagai persoalan, 2) lebih bersikap humanis dalam melakukan interaksi dan komunikasi dengan masyarakat dan lingkungannya Lebih santun dan tenggang rasa dalam kehidupan bermasyarakat.

Kegiatan Bimtek Tindak Lanjut (BTL) Daring 2 yang diselenggarakan sejak tanggal 22 November 20212 s.d 5 Desember 2021. Sebanyak kurang lebih 3151 peserta yang terdiri dari guru-guru dari beberapa Madrasah Ibtidaiyah (MI) di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jambi, Riau, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Gorontalo, Banten, Kepulauan Riau, Papua, Papua  Barat, yang mana para peserta dibagi ke dalam beberapa kelas daring.  

Admin rangkangbelajar.com menyoroti kegiatan Bimtek Tindak Lanjut (BTL) Daring 2 pada kelas 97 dan 98 yang diikuti oleh guru-guru dari wilayah Jawa Tengah. BTL Daring 2 untuk wilayah ini digawangi oleh para instruktur provinsi dan instruktur kabupaten, antara lain adalah: Syarifatul Marwiyah, Instruktur Literasi membaca (asal Institut Agama Islam Al-Falah As-Sunniyyah Kencong Jember), Agus Salim Salabi, instruktur Literasi Sosial Budaya (asal IAIN Lhokseumawe), Riska Marwanti, instruktrur Literasi Sains (asal MIS Al-Hikmah Bengkulu), dan Nasir La Hasan Instruktur Literasi Numerasi (asal MIN 2 Seran Bagian Barat Maluku).

Empat belas hari belajar bersama para perwakilan guru MI (masing-masing 2 guru) dari wilayah Jawa tengah (Magelang, Klaten, Boyolali) diisi dengan banyak kegiatan, antara lain: ke-AKMI-an, Menjadi Guru yang Profesional, Bagaimana Menggunakan Modul, Orientasi dan Pembahasan Lima Jenjang Kemahiran (perlu intervensi, dasar, cakap, terampil, dan perlu ruang kreasi), Pengetahuan Literasi Numerasi, Pengetahuan Literasi Sosial Budaya, Pengetahuan Literasi Numerasi, dan Pengetahuan Literasi Membaca. Para peserta juga mendapat arahan dalam penyusunan skenario pembelajaran dan penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). BTL Daring 2 yang (meskipun) dilakukan secara daring, tetap berlangsung aktif dengan adanya kegiatan diskusi, presentasi kelompok maupun individu, serta pembuatan video pembelajaran. Melengkapi kegiatan BTL Daring 2, dilakukan juga kegiatan refleksi, balikan, tindak lanjut, dan tes. 

Akhir dari Bimek Daring 2, para peserta akan mendapatkan dua sertifikat. Sertifikat pertama diberikan sebagai dasar penilaian kognitif para guru dengan menyelesaikan tugas-tugas melalui Learning Management System (LMS). Sementara sertifikat kedua diberikan kepada para guru MI berdasarkan hasil penilaian afektif dan psikomotorik dalam proses kegiatan Bimtek.    

Banyak kesan dan pesan disampaikan oleh para peserta BTL Daring 2 ini. Lailatun Nisa Issholikhah (perwakilan dari MI Muhammadiyah Sriwedari Klaten) dari kelas 97 menyampaikan: “Banyak sekali pembelajaran yang saya ambil dari acara ini, saya menjadi tahu bahwa setiap anak memiliki jenjang kemahiran yang menyadarkan saya untuk lebih adil dalam menyampaikan ilmu kepada mereka.” Sementara Mukri dari kelas 98 (perwakilan dari MI Al Islam Trosobo Boyolali) mengatakan: “Saya sangat berterima kasih kepada seluruh instruktur yang selalu membimbing dengan penuh ketelatenan. Semoga ilmu yang disampaikan buat kita semua bermanfaat, berguna dan semoga dapat kami salurkan kepada guru-guru lainnya di madrasah.”


Ucapan terima kasih juga banyak disampaikan para guru peserta BTL Daring 2 melalai SMS WAG. “Terima kasih Bapak/Ibu, selama 14 hari ini (tak terasa) kebersamaan di Zoom dalam membimbing kami. Semoga ilmu yang saya dapat di pelatihan ini bisa saya terapkan di madrasah untuk putra putri kami,” tulis Ifnu Ari Eko Utomo (kelas daring 98) asal MI Muhammadiyah Sajen. Sementara Exna Wulandari (kelas daring 97) asal MIS Muhammadiyah Kalibening Magelang menulis: “Terima kasih kami ucapkan kepada bapak dan ibu instruktur (Ibu Syarifah, Bapak Salabi, Bapak Nasir, dan Ibu Riska), jazakumullahu khoiron katsiron. Semoga Allah swt. senantiasa memberikan kesehatan sehingga mampu menyelesaikan tugas Negara, mencerdaskan guru-guru madrasah di seluruh Indonesia, dan semoga Allah swt. memperkenankan kita bisa berjumpa di dunia nyata.”

Kegiatan BTL Daring 2 telah mengingatkan, bahwa setiap anak adalah unik, memiliki kecenderungan dan gaya yang berbeda serta kemampuan yang berbeda pula dalam belajar. Karenanya, guru dituntut untuk memperlakukan peserta didik sesuai dengan kubutuhan dan kompetensinya (jenjang kemahiran perlu intervensi, dasar, cakap, terampil, dan perlu ruang kreasi) masing-masing. Untuk itu, strategi pembelajaran, pendekatan pembelajaran, dan penggunaan model/gaya pengajaran yang tepat menjadi penting untuk diimplementasikan. (Admin)

Sub YouTube Channel Ikuti Channel YouTube Rangkang Belajar untuk mendapatkan konten baru seputar Pendidikan:

Tags :

bm
Created by: Admin

Media berbagi informasi dan pembelajaran seputar Pendidikan Islam (PEDI), Manajemen Pendidikan Islam (MPI), dan Lembaga Pendidikan Islam.

Posting Komentar

Ikuti Channel YouTube

Connect