Rabu, 13 Juli 2022

Pesantren Darularafah Raya Menggelar Workshop Manajemen Asrama Santri

Sebagian besar pesantren belum intensif memfungsikan asrama sebagai sarana pembentukan sikap, pendukung aktualisasi diri, serta pendukung pembelajaran. Tidak jarang asrama santri hanya difungsikan sebagai tempat menginap dan tempat tinggal para santri. Asrama santri juga disinyalir menjadi tempat terjadinya tindak kenakalan penghuninya, seperti perilaku gaṣb, pencurian, perundungan verbal dan non-verbal (pemerasan, intimidasi, penyiksaan yang berakibat cacat, bahkan kematian), perilaku asusila, dan kenakalan lainnya jika luput dari pengawasan para guru/pengasuh asrama.


Padahal, asrama sebagai tempat tinggal para santri berfungsi sangat efektif dan potensial untuk mendukung suksesnya Proses Belajar Mengajar dan penguatan pendidikan akhlak. Karenanya, menjadikan asrama sebagai sarana yang benar-benar mampu menghadirkan nuansa pendidikan yang baik, tentunya akan dapat terwujud bila pemberdayaan ustaz/ustazah pengasuh asrama dilakukan dengan baik pula. Sehingga, keberadaan asrama bukan lagi sekadar menjadi tempat untuk tidur, istirahat, menjadi tempat untuk bermain atau lain sebagainya dengan mengabaikan aktivitas pembentukan kognitif, afektif dan psikomotorik para penghuninya. Atas dasar ini pulalah pimpinan Pesantren Darularafah Raya (PDAR) Deli Serdang, Ustaz Harun Lubis, M.Psi. mendukung penuh sekaligus membuka kegiatan “Workshop Pengembangan Manajerial Guru/Pengasuh Asrama” dalam rangkaian kegiatan "Peningkatan Profesionalisme Guru dan Tenaga Kependidikan dalam Menghadapi Kurikulum Merdeka Belajar".

Di bawah arahan Ustaz Ardian Ginting, S.Ag. selaku Kabid. Pengasuhan, para peserta yang terdiri dari 17 ustazah/pengasuh asrama putri (Dyah) dan 23 ustaz/pengasuh asrama putra (santri) didampingi secara intensif oleh Ustaz Fauzan Azhari, M.Psi. selaku Ketua Pengasuhan Santri, Ustaz Mismaruddin, M.S. selaku sekretaris bidang pengasuhan, dan Ustaz Putut Imam Syafi’i, S.Pd.I selaku Kepala Pengasuhan Dyah.


Ustaz Fauzan menyampaikan, bahwa kegiatan workshop terlaksana sesuai perencanaan dengan menghadirkan narasumber Dr. Agus Salim Salabi, M.A., dosen Manajemen Pendidikan Islam IAIN Lhokseumawe. Beliau adalah alumni program doktoral IAIN Jember tahun 2020 yang penelitiannya fokus pada budaya organisasi pesantren, sehingga materi ini sangat cocok diampu oleh beliau. Selain itu, narasumber juga sudah kami kenal sebagai alumni ke-3 yang pernah mengabdikan dirinya selama 10 tahun di PDAR, dan juga pernah menjadi Pengasuh (Kepala Asrama) di Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe Aceh”. Ustaz Fauzan juga menambahkan, "Dari kegiatan ini nantinya akan ada produk-produk administrasi dalam bentuk portofolio santri asrama, rapor asrama, hingga kurikulum asrama.


Para peserta terlihat antusias merespon kegiatan ini yang membahas materi-materi manajemen dan administrasi asrama santri, yang antara lain: 1) memahami fungsi asrama santri, 2) keterampilan mengidentifikasi permasalahan di asrama, 3) merencanakan kegiatan santri dalam mendukung visi/misi pengasuhan santri, 4) manajemen santri yang mencakup penerimaan/seleksi, sosialisasi, pembinaan, pengelompokan santri, 5) administrasi asrama santri dengan merancang portofolio santri di asrama (data santri, achievement, reward and punishment, rapor, catatan evaluasi, dan pelaporan).

Pada akhir sesi kegiatan workshop, Ustazah Hawa Maidani, S.H., selaku pengasuh asrama Dyah mengatakan: “Dengan kegiatan workshop ini kami menjadi lebih mengerti tentang peran wali/pengasuh asrama sebagai pengawas, pelindung, pembimbing, pengarah, dan pengganti orang tua. Semua kegiatan asrama berbasis nilai. Karenanya, wali asrama bertugas untuk memahamkan nilai-nilai itu kepada semua penghuni asrama".


Hal senada juga disampaikan Ustazah Halima Tusa’adah Nst: “Selain memahami fungsi asrama, wali asrama sebagai pendidik dan pengasuh dituntut untuk mengetahui value dari setiap program dan kegiatan yang dirancang. Wali asrama hendaknya mampu menjadi role model dalam kehidupan berasrama, yang mana para penghuni asrama cenderung meniru dari apa yang diperankan orang dewasa (wali/pengasuh asrama). Sementara Ustaz Rizki menyampaikan, “Kegiatan ini memberi asupan positif dan menambah wawasan kami sebagai guru/pengasuh asrama santri, terutama dalam beberapa hal, antara lain: pola berkomunikasi dan berinteraksi dengan para santri dan wali santri, merancang kegiatan yang terukur dalam pembentukan karakter, dan memecahkan permasalahan-permasalahan di asrama. (Admin)

Sub YouTube Channel Ikuti Channel YouTube Rangkang Belajar untuk mendapatkan konten baru seputar Pendidikan:

Tags :

bm
Created by: Admin

Media berbagi informasi dan pembelajaran seputar Pendidikan Islam (PEDI), Manajemen Pendidikan Islam (MPI), dan Lembaga Pendidikan Islam.

Posting Komentar

Ikuti Channel YouTube

Connect