Mahasiswa Magister KPI Pascasarjana UINSUNA Mengangkat Isu Komunikasi Islam di Konferensi Internasional 2025
Rangkang Belajar | Lhokseumawe – Mahasiswa Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Pascasarjana UIN Sultanah Nahrasiyah (UINSUNA) Lhokseumawe tampil menonjol dalam The 3rd International Conference on Islamic and Al Washliyah Studies 2025 yang digelar secara daring pada Selasa (25/11). Melalui serangkaian presentasi, mereka menghadirkan beragam perspektif baru tentang komunikasi Islam, dinamika sosial keagamaan, dan perubahan budaya yang sedang berlangsung di Aceh.
Dalam sesi paralel, sepuluh mahasiswa KPI mempresentasikan hasil penelitian yang telah mereka kembangkan selama mengikuti perkuliahan. Sesi dimulai oleh Akbar Miswari yang menyoroti inovasi gerakan dakwah profesional di kalangan dai milenial Aceh. Pemaparan berikutnya disampaikan oleh Febi Yushari, yang mengulas bagaimana majelis taklim dapat menjadi ruang pemberdayaan perempuan.
Khayranil Ula melanjutkan dengan bahasan mengenai dinamika gerakan sosial berbasis penguatan pendidikan masyarakat. Sementara itu, Firdausi Nuzula menampilkan kajian tentang peran ulama dayah dalam menjaga tradisi keilmuan Aceh. Muhammad Fauzal Ahdaa kemudian memaparkan perkembangan model dakwah di lingkungan dayah, disusul Ratna Dewi yang meneliti hubungan antara tata kelola keagamaan dan praktik sosial masyarakat.Topik mengenai penguatan tradisi ilmiah turut dibahas oleh Muhammad Yasir, sedangkan Muhammad Fairuz Asra Hafit mengulas transformasi pendidikan di salah satu lembaga tradisional Aceh. Kajian mengenai dinamika politik lokal di Aceh dipresentasikan oleh Adnan, dan sesi ditutup oleh Putri Zuhra Furna dengan analisis mengenai peran media lokal dalam membentuk wacana publik terkait isu-isu keislaman.
Seluruh karya tersebut merupakan hasil riset lapangan yang dibimbing intensif oleh Dr. Ja’far, M.A., dosen pengampu MK. Filsafat Ilmu selama semester ganjil Tahun Akademik 2025/2026. Penelitian mereka mencerminkan beragam dinamika komunikasi keagamaan di Aceh—mulai dari gerakan dakwah, peran lembaga pendidikan Islam, hingga relasi media dan pembentukan wacana publik. Riset-riset ini direncanakan akan dikembangkan lebih lanjut dan diterbitkan dalam bentuk buku.
Partisipasi mahasiswa magister KPI Pascasarjana UINSUNA ini mendapat apresiasi dari peserta konferensi karena menghadirkan perspektif komunikasi Islam yang dekat dengan realitas sosial Aceh. Keterlibatan mereka juga menunjukkan kesiapan akademisi muda Aceh untuk ikut serta dalam percakapan global mengenai isu keumatan, kebudayaan, dan komunikasi keagamaan. (Khayranil Ula)
Tags : Artikel Berita Kita Kampus Wawasan



Posting Komentar